Monday 7 July 2014

Arti Cinta Bagiku

Asslammu'alaikum...

Jika kalian hendak bertanya tentang arti cinta padaku,
maka tak akan kalian temukan jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan itu.
Kalian tahu?
Aku tak pernah mengerti benar seperti apa cinta itu.
Tapi jika kalian memaksa, maka aku akan menjelaskan sedikit tentang cinta menurut versiku alias pandanganku.

Jika boleh jujur, aku bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta, dan aku cukup tau hatiku.
Aku masih bisa membedakan apakah yang kurasakan adalah cinta, sayang atau suka.
Seperti yang pernah kubahas pada postinganku sebelumnya.
Tapi di sini aku tak akan membahas hal itu, terlalu bertele-tele. :p
Untuk cinta, sebenarnya aku juga merindukan masa-masa itu.
Di mana banyak orang mengatakan jika saat jatuh cinta semuanya terasa indah,
tapi disisi lain, aku tetap menemukan ada beberapa orang bahkan banyak orang yang harus meneteskan AIR MATA karena cinta.
Maaf, sedikit emosi. Tapi untuk masalah ini, aku sedikit sensitif. :D

Bagiku, setelah sekian banyak cerita yang mampir ke telingaku,
baik itu curhat teman-teman terdekatku bahkan orang-orang yang baru kutemui, dari buku yang pernah kubaca, dan dari semua informasi yang kudapat, cinta itu indah di awal tapi menyakitkan di akhir.
Kata siapa? Buktinya masih ada yang Happy Ending setelah sekian lama menderita oleh cinta (Ceilehh... bahasa gua, kagak nahan!) wkwkwkwk...

Tapi sobat, andai kita mau sedikit membuka mata dan hati.
Cinta tidak selalu identik dengan perasaan terhadap lawan jenis.
Orang-orang terdekat kitapun, bisa memberikan cinta yang sama bahkan lebih besar dari cinta "DIA". (yang mengaku mencintai dan menyayangi kita, tapi begitu diminta pengorbanan, seribu alasan untuk menghindar). ;)
Dan bagiku, yang benar-benar awam soal cinta, meski tidak menutup rahasia jika aku pernah mewek karena cinta. Aku tetap berpendapat jika cinta itu indah!
Yups, meski tidak sekarang kita menemukan cinta itu, tapi yakinlah suatu saat akan bertemu dengan cinta yang sesungguhnya. Dengan CATATAN, berusahalah untuk mencintai seseorang karena Allah.
Kenapa?
Jika kita mencintai seseorang karena Allah, berarti kita sadar, bahwa apa yang kita cintai itu hanyalah titipan Allah. Soooo.... kita tidak berhak untuk marah2 or protes sama Allah ketika orang yang begitu kita cintai sepenuh hati, jiwa dan raga menghilang dari sisi kita. Baik itu menghilang karena dipanggil Allah buat ngadep, atau menghilang karena dia merasa menemukan seseorang yang lebih baik buat dia, dan itu BUKAN KITA!(miris)
Tapi yang perlu kalian tahu, sejatinya atau hakikat mencintai itu adalah melepaskan.
Jangan tanya betapa sulit untuk melepaskan seseorang yang begitu berarti bagi kita, apalagi untuk melupakannya, IMPOSSIBLE! Jangan mengaku sudah melupakannya, jika di waktu dan tempat tertentu kita masih mengingat bayang-bayang dia. Dia...dia....dia... dan dia!
Kita tidak akan pernah bisa melupakan dia, apalagi membenci dia. Bohong besar jika seeorang yang mengaku mencintai seseorang dan karena alasan tertentu akhirnya putus, dan berubah haluan menjadi benci. Maka itu bukan cinta, dari awal dia tidak pernah benar-benar memahami apa itu cinta.
Karena, dalam cinta tidak ada kata benci, sekalipun kita telah ribuan kali tersakiti oleh dia, ribuan kali meneteskan air mata untuknya, dan ribuan kali lainnya. Selalu ada maaf setelah itu, selalu ada penerimaan setelah itu, selalu ada harapan semoga dia bahagia setelah itu, meskipun tidak dengan kita.
Dan lagi-lagi, jangan tanya aku bagaimana rasanya harus kehilangan, terpaksa kehilangan, tapi mau tidak mau harus merelakan. Tapi yakinlah, Allah Maha Tahu, dia akan memberikan yang terbaik untuk kita. Allah akan memberikan apa yang kita "butuhkan" bukan apa yang kita "inginkan". Mau tidak mau, kita harus merelakannya. Bukan cinta jika kalian tetap berusaha mempertahankan dia untuk tetap di sisimu, sementara dia tak lagi bisa mencintaimu, tak lagi bisa bahagia denganmu, tidak mungkin kalian mau hidup dengan orang Zombie? Raganya ada bersama kita, tapi hatinya tertuju pada orang lain. Ku rasa, cinta tak sekejam itu, membiarkan orang yang dicintainya tersiksa karena keegoisan dirinya sendiri tetapi mengatas namakan CINTA.
Ayolah, jangan merusak makna cinta itu sendiri. Cinta itu terlalu suci untuk dirusak dengan hal-hal yang tidak semestinya. Allah menciptakan cinta untuk menghias dunia menjadi lebih indah, bukan membuat dunia merana untuk sepanjang masa. Manusialah yang terkadang merusak makna cinta, dan akhirnya meraung menyalahkan Allah kenapa tidak memberinya cinta sejati!
BULLSHIT!! Jangan pernah menyalahkan Allah.
Coba berfikir sejenak, apakah selama ini kalian tidak merasakan cinta sesungguhnya dari Allah. Nafas, denyut, tubuh yang utuh, alam dan semua isinya adalah bukti bahwa Allah mencintai kita, lalu nikmat Allah yang manakah yang kita dustakan? Masih berani mengatakan bahwa Allah itu tidak adil, sementara kita sendiri terkadang tidak adil padaNya.
Ketika senang, hanya sedikit orang yang bersyukur padaNya untuk nikmat itu, tetapi ketika kita susah maka tanpa rasa malu, berteriak kepada Allah, menuntut haknya. Marah karena dipisahkan dengan orang yang kita cintai, berniat mengakhiri hidup karena merasa tak berarti, meratapi nasib tanpa henti. Maaf, tapi itu bukan kesalahan Allah. Sedikit saja fikirkan, Allah lebih tahu mana yang terbaik untuk hambaNya, tapi kita harus sabar untuk menghadapi semuanya. Bukan lantas berteriak meminta keadilan, meratap karena kesepian. Tak seharusnya kita melakukan itu. Hidup kita terlalu berharga untuk tenggelam dalam hal yang seperti itu.
Jika kalian tidak bisa mendapatkan cinta dari seorang manusia, berusahalah untuk mendapatkan cinta dari Allah, karena ketika Allah telah mencintai kita, maka yang terbaik akan ALlah berikan.
Kita terkadang lupa bersyukur, tapi apakah saat kelupaan kita, lantas Allah marah dan berhenti memberi kita cinta? Tidak! Allah masih memberi kesempatan pada kita untuk hidup, memberi kita kesempatan untuk mengerti. Tapi, lagi-lagi itu hanya bagi orang yang bisa dan benar-benar memahami apa itu cinta.
Ketika aku mengatakan bahwa cinta itu sejatinya adalah melepaskan, bukan berarti kita tidak boleh mempertahankannya. Jika kita sama-sama saling mencintai, maka wajib bagi kita untuk mempertahankannya. Cobaan? itu wajar, namanya juga hidup. Justru dari situ kita belajar, bahka dari situ kesetiaan dan besarnya cinta kita diuji. Jika kita mampu melewatinya, maka kebahagiaan akan menjemput, tapi jika kita menyerah di tengah jalan bahkan di awal, jangan harap kita bisa menemukan kebahagiaan itu.
Dan... jika hanya kita yang mencintai, tapi dia tidak, maka lepaskan. atau jika hambatan yang menghadang kita rasa begitu sulit untuk dilewati, meski berbagai cara sudah ditempuh (ingat hanya cara yang semestinya, bukan cara-cara gila), maka ada baiknya kita lepaskan.
Meski kita saling mencintai, tetapi karena orang ketiga dan jika tanpa kehadiran orang yang kita cintai, orang ketiga itu akan mengalami kerugian, ada baiknya kita mengalah. Mengalah bukan berarti kalah kan? Cinta kalian akan tetap dikenang, baik dihatimu maupun hatinya, karena kita sudah mengerti apa itu cinta.
Mungkin tidak sekarang bisa bersatu, bisa saja nanti. Tidak di dunia, di surga. Selalu ada tempat yang tepat bagi Allah untuk memberikan kita cinta yang sebenarnya. Maka jangan takut untuk sebuah kehilangan.
Lagi-lagi, jangan tanya aku betapa sulitnya melewati masa-masa itu. Aku tahu, aku paham, dan aku mengerti.
Kenapa? Karena aku berani dan bisa mengatakan hal ini, aku sudah mengalaminya. tidak satu kali, dua kali. bahkan, mungkin ini untuk ketiga kalinya ketika kami sama-sama saling menyayangi, tapi aku memilih mengalah, membiarkan Allah yang menjalankan tugasnya untuk menjawab semua pertanyaanku.
Aku tahu bagaimana rasanya melewati malam-malam dan hari-hari sepi. Terisak dalam senyap dengan dada penuh kerinduan. Aku pernah mengalah, untuk kebahagiannya, karena dia memilih orang lain. dan aku juga pernah mengalah karena dia, melanggar janjinya dan hampir sama seperti kasus pertama. Sekarang, sakitnya lebih terasa, karena aku harus merelakan orang yang juga mencintaiku untuk membahagiakan wanita lain. Kami tak ingin menyakitinya.
Jangan katakan aku hanya bisa berteori, karena aku sudah mempraktekkannya hampir tiga kali. Sakit itu pasti. Helaan putus asa karena kehilangan itu ada. Tapi selalu berharap Allah berkenan untuk menyatukan kami, karena hanya Allah yang bisa melakukannya. Tanpa izinNya, kami tak bisa berbuat apa-apa. Posisi kami sama-sama tak menguntungkan.
Jangan tanya sakitnya, jangan tanya rindunya, jangan tanya sepinya. Aku tahu, dan aku benar2 paham.
Tapi sekali lagi, aku hanya bisa merelakan. Sabar itu buahnya manis, teman. Allah tak akan tega melihat kita terluka terlalu lama, akan tiba masa bahagia itu.
Jika kita bisa merelakan orang yang jelas-jelas mencintai kita untuk orang lain, mengapa kita tidak bisa melepaskan orang yang tidak mencintai kita untuk orang lain? Cinta itu tidak pernah egois, andai kita tahu hakikat cinta. Kita tidak bodoh, anggap saja dia yang bodoh karena meninggalkan kita, orang yang mencintainya. Allah terlalu sayang dengan kita, sehingga kita tak diizinkanNya untuk bersatu dengan dia. Allah tahu, kita tak akan bahagia dengannya. Jangan berburuk sangka pada Allah, yang sudah memberi kita hidup.
Jangan katakan jika kita meminta untuk dilahirkan, karena dari sini kita belajar.
Tak perlu membenci orang yang meninggalkan kita, tetaplah mendo'akan kebahagiaannya. Karena cinta, sejatinya tak pernah membenci. Ingat, jangan kotori cinta dengan pikiran kita yang awam. Cinta terlalu suci untuk kita buat hitam.
Ok, jika di awal aku bilang akan sedikit menjabarkan dan pada akhirnya aku malah bercerita panjang lebar bahkan jadi curhat colongan, itu semua karena aku begitu bersemangat untuk mengungkapkan pemikiran dan pendapatku tentang cinta kepada kalian. Semoga Allah memperkenankan kita bersatu dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita. Berusahalah untuk mencintai karena Allah. Maaf jika ada kata-kata ku yang menyinggung, aku tak berniat menyinggung siapapun.

Wassalammu'alaikum... :)

2 comments:

ukhtyriyadhil471 said...

jodoh pasti bertemu..!!

LieHana said...

Benar... Lebuh tepatnya jodoh pasti bertamu (ngelamar).
:)

Post a Comment