Hujan tak pernah marah saat pelangi hadir
menyingkirkannya untuk menghiasi langit
Bulan tak pernah marah saat awan datang
meniadakan sinarnya tapi menyisakan bintang
untuk memeriahkan langit malam
daun tak pernah marah
saat angin datang mengusik
menggugurkan hijaunya
dan bermain dengan pepohonan
embun tak pernah marah
saat matahari melenyapkan kilaunya didedaunan
untuk memberi ruang pada tanaman bernafas bebas
mereka tak pernah protes untuk siklus itu
ketika posisi mereka terganti
ketika masa mereka berakhir
mereka tak pernah marah
karena hujan, bulan, daun, dan embun mengerti tugas mereka
hanya pelindung untuk sebuah kehidupan
hanya pendamping untuk sebuah proses penciptaan
hanya perantara untuk menyatukan
mereka sadar akan posisinya
dan itu cukup baginya untuk menikmati saat bersama
cukup untuk melewati dan mengerti arti berbagi
memahami jika bahagia itu bukan milik diri abadi
tapi andai langit dan pohon tau,
hujan, bulan, daun dan embun
menikmati saat kebersamaan itu
diam-diam mereka merindu
sadar diri
rindu itu mereka simpan rapat
cemburu itu mereka tekan kuat-kuat
merelakan takdirnya sebagai viguran
tapi diam-diam tetap merajut do'a-do'a terbaiknya
agar langit dan pohon meraih bahagia
menyingkirkannya untuk menghiasi langit
Bulan tak pernah marah saat awan datang
meniadakan sinarnya tapi menyisakan bintang
untuk memeriahkan langit malam
daun tak pernah marah
saat angin datang mengusik
menggugurkan hijaunya
dan bermain dengan pepohonan
embun tak pernah marah
saat matahari melenyapkan kilaunya didedaunan
untuk memberi ruang pada tanaman bernafas bebas
mereka tak pernah protes untuk siklus itu
ketika posisi mereka terganti
ketika masa mereka berakhir
mereka tak pernah marah
karena hujan, bulan, daun, dan embun mengerti tugas mereka
hanya pelindung untuk sebuah kehidupan
hanya pendamping untuk sebuah proses penciptaan
hanya perantara untuk menyatukan
mereka sadar akan posisinya
dan itu cukup baginya untuk menikmati saat bersama
cukup untuk melewati dan mengerti arti berbagi
memahami jika bahagia itu bukan milik diri abadi
tapi andai langit dan pohon tau,
hujan, bulan, daun dan embun
menikmati saat kebersamaan itu
diam-diam mereka merindu
sadar diri
rindu itu mereka simpan rapat
cemburu itu mereka tekan kuat-kuat
merelakan takdirnya sebagai viguran
tapi diam-diam tetap merajut do'a-do'a terbaiknya
agar langit dan pohon meraih bahagia
No comments:
Post a Comment