Sunday 14 December 2014

Karya Tulis Sederhana Siswa Budiwijaya



Ini dia, percakapan karya tulis sederhana hasil karangan siswa di Budiwijaya.

Maaf ya baru dimuat, pasti dah pada nungguin janji miss. :D

Oke, sok atuh. Silahkan di pantengin, apakah ada karya tulisnya yang dimuat.

Buat yang baca, boleh koment, sypa tau buat masukan untuk adek-adek kita yang berbakat ini demi perbaikan ke depan.
Karya-karya ini tidak banyak yang saya ubah, agar orisinalitasnya tetap terhaga. ;)

Budiwijaya cabang 16 Ulu


Budiwijaya cabang Kertapati

Karya terbaik:
Dialog “Misteri Anting yang Hilang” by Legion (Faruq, Faris, Subhan, Yahya, dan Afta)

Pada suatu hari, di tempat renang ada lima orang anak yang sedang beristirahat sesudah berenang. Mereka berbincang sesudah makan.
Anak   : “Ibu, aku ingin berenang lagi.” (sambil menangis)
Ibu       : “Iya, iya nak.” (sambil menggendong anak itu)
Aji       : “Andi, kenapa kau memperhatikan orang itu?”
Andi    : “Tidak, Ji.”
Aji       : “Ya sudah, ayo kita berenang lagi.”
Andi    : “Ya.”
Bobby : “Darimana saja kalian?”
Aji       : “Ini nih gara-gara Andi.”
Naufal : “Ya sudah, jangan dibahasa lagi. Ayo kita berenang!”
(ketika berenang, Andi memperhatikan ibu dan anak itu lagi.)
Aji       : “Andi, kenapa kamu terus memperhatikan orang itu?”
Andi    : “Coba lihat ibu itu, tadinya dia memakai anting. Kok antingnya menghilang?”
Doni    : “Mungkin dia melepasnya.”
Andi    : “Tidak, Don. Tadi antingnya ada, kalian tahukan apa yang terjadi jika anting itu terinjak? Mari kita beritahu petugas!”
Bobby : “Pak ada anting yang hilang!”
Petugas : “Apa benar? Baiklah, saya akan mencarinya.”
Bobby : “Aku dan Aji akan mencari di kolam arus dan kalian kolam yang lainnya.”
Doni    : “Oke.”
(Mereka terus mencari tetapi tidak ketemu)
Aji       : “Hmm, kalian semua ayo kesini.”
Bobby : “Ada apa?”
Aji       : “Naufal, coba kau gendong Andi.”
Naufal : “Hmm, oke deh.”
Aji       : “Hmm, turunlah.”
Andi    : “Apakah kamu tahu sesuatu?”
Aji       : “Ya. Anak itu. Saat kau lihat apakah tangannya putih?
Andi    : “Ya.”
Aji       : “Ya, anak itu bisa jadi terkena es krim ditelinga. Karena es krim itu hilang, maka seolah antingnya hilang.”
Andi    : “Bisa jadi ya!”
Bobby : “Nah, misteri ini sudah selesai. Ayo lanjut berenang!”
Doni    : “Ayo.”
Andi    : “Tunggu, darimana kau tahu?”
Aji       : “Karena disini yang warnanya putih cuma es krim.”

Mengenal Homofon dan Homograf

By : Putri Kurnia Esa, Inezia Zarqa, Tiara Anggraini, Irhaz Amalia, dan Lintang Msg

Irhaz    : “Eh teman-teman, aku punya tebakan nih. Buah apa yang kulitnya merah, bentuknya bulat dan bijinya kecil?”
Lintang : “Aku tahu, pasti apel kan?”
Inezia  : “Ye, kamu asal-asalan menjawabnya. Apel tuhkan yang suka dilakuin oleh kakak-kakak kita yang sedang pacaran. Biasanya itu mereka lakukan di malam minggu.”
Tiara    : “Hahaha... kamu lucu. Itukan apel (kegiatan) bukan apel (buah).”
Putri    : “Betul kata Tiara, dalam Bahasa Indonesia ada beberapa kata yang tulisannya sama persis, namun kata tersebut mempunyai cara pengucapan yang berbeda. Contohnya: apel dan apel. Keduanya mempunyai cara lafal yang berbeda, demikian juga artinya. Gejala seperti itu disebut dengan homograf.”
Irhaz    : “Oh, begitu.”
Lintang : “Tapi darimana kamu bisa tahu itu, Putri?”
Putri    : “Ya tahulah. Akukan les di Budiwijaya.”
Tiara    : “Eh, mau kemana kamu, Inez?”
Inezia  : “Aku mau ke Bank, Ra.”
Putri    : “Bang Toyib atau Bang Boski?”
Lintang : “Kamu ini bercanda terus. Bang sama Bank itu berbeda.”
Putri    : “Iya-iya aku tahu kok, karena kata guru Bahasa Indonesia ku di Budiwijaya kata Bank dan Bang memang mempunyai pengucapan yang sama, namun ditinjau dari segi arti, kedua kata itu berbeda. Bang berarti kakak laki-laki, sedangkan Bank adalah tempat penyimpanan uang. Nah, kata tersebut disebut dengan...”
Irhaz, Lintang, Tiara, Inezia : “Homofon!”
Putri    : “Lho, kok kalian tahu?”
Tiara    : “Memang kamu saja yang les di Budiwijaya. Aku juga les disana.”
Inezia  : “Aku juga les di Budiwijaya. Lho!”
Irhaz dan Lintang : “Kami berdua juga les di Budiwijaya.”
Putri    : “Oooo, begitu. Jadi malu deh!!!”

Liburan ke Inggris

By: Ranie, Deby, Natasya, dan Nadhira

Ranie   : “Deb, waktu libur sekolah kamu kemana? Kalo aku ke Inggris loh!”
Debby : “Kalau aku ke Jogja. Kamu hebat ya bisa ke Inggris.”
Natasya : “Iya, kamu hebat banget. Pasti kamu lihat-lihat kerajaan Elizabeth kan? Pasti senang banget kan? Coba saja bisa ke sana ya!”
Nadhirah : “Tapi kamu ngerti nggak bahasa Inggris?”
Ranie   : “Tentu ngerti, aku kan udah bisa bahasa Inggris. Oh, ya. Selain lihat kerajaan Elizabeth. Aku juga berenang di pantainya. Sejuk deh, lalu aku foto-foto di dekat menara jamnya. Rasanya aku mau ke Inggris lagi deh!”
Natasyah : “Aduh, seneng banget pasti kamu disana. Aku juga ingin foto-foto di pantai, lihat-lihat kerajaan Elizabeth, dan.... keliling ke Inggris!”
Debby : “Iya, aku juga mau. Tapi aku nggak bisa bahasa Inggris.”
Nadhirah : “Iya, aku juga nggak bisa bahasa Inggris. Kita sama ya Debby. He...he...he...” (sambil mengambil biskuit yang disediakan oleh temannya itu.)

Mencangkok Pohon Jambu

By: Zacky, Fallah, Ammar dan Agung

Zacky  : “Fallah, bagaimana kalau kita tanyakan cara mencangkok pohon pada Agung? Diakan insinyur pertanian.”
Fallah  : “Tidak usah, nanti mengganggu pekerjaan ayahnya.”
Zacky  : “ Tidak apa-apa Fallah, daripada kita kebingungan.”
Fallah  : “Kalau begitu aku setuju.”
Zacky  : “ Nah, itu Agung bersama ayahnya!”
Ayah Agung : “Ada apa? Mengapa teriak-teriak?”
Zacky  : “Begini om kami mendapat tugas dari Pak guru untuk membuat cangkokan pada tanaman. Namun kami belum paham cara membuatnya.”
Ayah Agung : “Pohon apa yang akan kalian cangkok?”
Ammar : “Pohon jambu biji, Om.”
Ayah Agung : “Baiklah, Om akan menjelaskan caranya. Begini, mula-mula siapkan peralatan yang diperlukan seperti pisau, sabut kelapa, ijuk plastik, tali dan tanah yang telah digemburkan. Kemudian, siapkan satu batang tanaman yang memiliki ranting dan daun yang subur.”
Ammar : “Bagaimana kalau kita langsung mempraktikkannya?”
Ayah Agung : “Itu lebih baik. Nah, Fallah panjatlah pohon jambu untuk melihat batang yang cocok. Zacky dan Ammar akan menyiapakan bahan-bahan.”
Fallah  : “Ini Om dahannya, tidak terlalu besar, daunnya pun banyak.”
Ayah Agung : “Ya, potong kira-kira 5 atau 6 cm! Kemudian kupas kulitnya. Biarkan sampai kering. Tempelkan tanah, lalu bungkus. Sekarang kalian sudah paham. Nah, Om pergi dulu.”
Zacky, Fallah, Ammar : “Terima kasih, Om.”

Ini juga ada karya siswa Budiwijaya cabang 16 Ulu yang tidak kalah kreatif. Yuk disimak!

Judi Maling Jambu

By: Romi Rafiansyah

Dua orang anak berada di depan rumah pak Sule. Mereka akan membuat rencana untuk mengambil jambu pak Sule.
Yasril   : “Ji, bagaimana cara kita mengambil jambu itu?”
Arji      : “Aku tidak tahu, Ril.”
Yasril   : “Aku punya ide!”
Arji      : “Apa idemu?”
Yasril   : “Kita lempari saja dengan batu, Ji. Ambilkan batu itu!”
Arji      : “Ini batunya, Ril.”
Yasril   :”Ji, Pak Sulenya keluar!”
Arji      : “Ayo kira lari!!!”

Komunikasi

By: Anggi dan Asri

Percakapan Anggi dan Asri
Anggi  : “Hallo, bisa bicara dengan Asri?”
Asri     : “Saya sendiri, ada apa?”
Anggi  : “Saya Anggi. Saya ingin menyampaikan sesuatu.”
Asri     : “Kamu mau menyampaikan apa?”
Anggi  : “Aku ingin menyampaikan tentang sekolah, boleh?”
Asri     : “Boleh saja.”
Anggi  : “Apakah kita ada PR?”
Asri     : “Ada.”
Anggi  : “PR apa?”
Asri     : “PR Bahasa Indonesia.”
Anggi  : “Halaman berapa?”
Asri     : “Halaman 109.”
Anggi  : “Terima kasih ya, Asri.”
Asri     : “Sama-sama.”

Berlibur ke Luar Kota

By: Yunike dan Desvita


Yunike            : “Desvita, kamu sudah pernah belum naik pesawat?”
Desvita : “Belum pernah, kalo kamu Yunike?”
Yunike            : “Aku sudah pernah naik pesawat!”
Desvita : “Kamu naik pesawat kemana?”
Yunike            : “Aku pergi ke Jakarta.”
Desvita : “Kamu pergi ke Jakarta ngapain?”
Yunike            : “Aku pergi ke Jakarta jalan-jalan.”
Desvita : “Kamu jalan-jalan kemana?”
Yunike            : “Aku jalan-jalan ke TMII, Blok M, dan lain-lain.”
Desvita : “Oh...”
Yunike            : “Desvita liburan kemana?”
Desvita : “Aku liburan ke Lampung.”
Yunike            : “Naik apa?”
Desvita : “Aku naik kapal.”
Yunike            : “Kamu ke Lampung ngapain?”
Desvita : “Aku liburan dan jalan-jalan.”
Yunike            : “Kamu liburan kemana saja?”
Desvita : “Aku liburan ke pantai pasir putih.”
Yunike            : “Oh...”


Ke Rumah Paman

By: Rizky Wijaya

Rizky   : “Hai Yuda! Kamu mau kemana?”
Yuda   : “Saya mau ke rumah Pamanku.”
Rizky   : “Boleh saya ikut?”
Yuda   : “Tentu saja boleh. Ayo kita pergi!”
Rizky   : “Kita mau naik apa?”
Yuda   : “Naik angkot saja, langsung sampai disana.”
(Sampai di rumah Paman)
Rizky dan Yuda : “Assalammu’alaikum...!”
Paman : Walaikum salam... Mari masuk!”
Yuda   : “Paman, apa kabarnya Andi?”
Paman : “Alhamdulillah sehat.”
Yuda   : “Dan kemana Andi?”
Paman : “Andi pergi ke Jakarta.”
Yuda   : “Ya sudah Paman, kami mau pulang dulu.”
Paman : “Mau pulang sekarang?”
Yuda   : “Iya.”
Paman : “Baiklah kalau begitu.”
Yuda dan Rizky : “Paman, kamu mau pamit dulu ya.”
Paman : “Iya.”
Yuda   : “Assalammu’alaikum...”
Paman : “Walaikum salam...”

Ketemu Kuntilanak

By: Rafi dan Mahesa


Rafi     : “Mahesa, ikut uji nyali yuk!”
Mahesa : “Ayuk!”
Rafi     : “Mahesa, pertama-tama kita harus ngambil bunga di kuburan.”
Mahesa : “Bunga apa?”
Rafi     : “Bunga 7 warna.”
Mahesa : “Ini sudah kuambil.”
Rafi     : “Bagus!”
Mahesa : “Terus kita mau kemana lagi?”
Rafi     : “Ke rumah hantu.”
Mahesa : “Aku capek nih...”
Rafi     : “Kita duduk di belakang pohon itu saja.”
Mahesa : “Oke.”
Rafi     : “Mahesa, aku merinding nih.”
Mahesa : “Rafi, lihat di atas pohon itu!”
Rafi     : “Kuntilanak...!!!
Mahesa : “Ya.. aku cuma bercanda, dia pingsan.”


Yey…! Finally, hasil rangkaian kata dan imajinasi kalian diterbitkan. Sooo… silahkan dilihat hasilnya. Ini sudah miss urutkan dari karya terbaik sampai seterusnya, bagi yang merasa karyanya dimuat pada urutan pertama, SELAMAT!!! :D Bagi yang belum, jangan sedih, kalian bisa terus mengembangkan kemampuan kalian.

Penilaian untuk puisi, dilihat berdasarkan diksi dan gaya bahasa, factor-faktor lainnya juga ikut menunjang.

Untuk penilaian paragraph deduktif, kalimat ekstensif, dan dediktif, dinilai berdasarkan unsur pembentuknya dan penggunaan kata baku.
Selamat menikmati…

Karya siswa cabang Parameswara kelas 7 SMP/1/4

                Anugerah-Mu
Karya : Kurnia Firdaus

Tuhan ….
Anugerah-Mu tak terhingga
Kau kirimkan seorang bidadari yang mengantarkanku kedunia
Mengajariku tentang kehidupan
Dia adalah anugerah-Mu terbesar
Wajahnya secerah sinar surya
Parasnya secantik sinar rembulan
Tangannya selembut kapas
Dia bagai pelangi dihari kelabu
Menerangiku dari gelap gulita
Kau tunjukkan anugerah-Mu yang terbesar kapada dunia
                                                           
        Tumbuhan
Karya : Dini Rahayu P.R

Tumbuhan ……
Kau adalah harta bagi kami
Sumber emas bagai kehidupan
Yang selalu memberi harapan
Kau adalah pelindung dunia
Tanpamu kami tidak dapat hidup
Daunmu yang hijau
Dapat memberikan kesegaran
Tanpamu apa dayanya kami
Kau adalah kesejukan alam
Semoga kami dapat melestarikanmu
Terima kasih tumbuhan
                                               
                            Banjir
              Karya : M. Sufauroyan

Tepat di bulan Februari – Maretku
Rinai hujan turun dengan seringnya
Ia membasahi kota Palembangku
Menggenangi jejalanan dan
Menghambat seluruh aktivitasku
            Disini ….
            Air seolah tak bersahabat
            Disini ….
            Air seolah menjadi musuh
Tuhan ….
Ku tahu ini teguran-Mu
Ku tahu ini peringatan-Mu
Tapi ….
Ku ingin sekolah
Maka redakanlah banjir ini
Tuhan ….
                                   
                Guruku
Karya : Afifah Putri Salamah

Disaat kami tak dapat membaca, Engkau bersedia menolong
Disaat kami tak dapat berhitung, Engkau bersedia menolong
Setiap saat kau mengajari kami hingga pandai
Ide-idemu cemerlang untuk mengajari kami selalu ada
            Kami jadi pintar menulis dan membaca karena siapa ?
            Kami jadi tahu beraneka bidang ilmu dari siapa ?
            Kami jadi pintar dibimbing …. Pak guru ….
            Kami jadi pandai dibimbing …. Bu guru ….
Engkau bagai permata kedua hati kami
Engkau bagai cahaya kedua yang selalu menyinari
Engkau bagai pelindung kami disaat susah hati
Engkau pahlawan tanpa tanda jasa
            Guru bak pelita,
            Penerang dalam gelap gulita
            Jasamu tiada setara ….
                                                                       
     Gunung dan Sawah
Karya : Maidi Putra Zubandi

Gunung, kau tampak biru dan indah
Yang dibawahnya terdapat sawah yang hijau
Tampak dari jauh, terlihat pepohonan yang mongering
Sehingga kau Nampak cantik dan serasi
            Terlihat juga, padi yang menguning
            Burung-burung yang berkicau
            Dan embun-embun di pagi hari
            Seketika petani pun ingin menanam padi
Gunung dan sawah, kau Nampak serasi
Jika dilihat dipagi hari
Ketika melihatnya pun kita bersedih
Terima kasih gunung dan sawah yang indah sekali
                                                           
        Laut
 Karya : M. Alfiansyah

Laut, kaulah anugrah Tuhan
Yang paling indah dan kaulah
Yang menghidupi makhluk
Yang berada di lautan
            Dan kaulah yang paling
            Sempurna dari ciptaan
            Tuhan yang Maha Esa
                                   

Ini karya siswa kelas 5 SD/2/3 cabang 16 Ulu, dan di sini masih banyak puisinya yang sama. Hmm.. sedih deh.

Ibu
By : Rizka Putri F

Ibu kau sudah melahirkanku, kau sudah mengasuhku
Dan kau sudah menyayangiku waktu masih kecil
Dan kau sudah mengajariku dank au sudah mengasuhku
Waktu kecil sampai besar kau menemaniku aku sakit
Dan senang dan kau sudah menyayangiku.
                                                           
    Mama
Karya : Rizky Putri Febriani

Oh mama kau sudah mengasuhku dari kecil
Sampai besar mama kau sudah melahirkanku
Mama kau sudah menemaniku
Oh mama kau sudah mengajariku
Oh mama kau menemaniku sangat aku senang dan
Sedih kau menasihatkanku terima kasih
Mama kau sudah menemaniku
Dari kecil sampai besar

       Ibu Guruku
Karya : Meisya Indriani

Ibu guruku engkau telah mengajariku
Engkau mengajar tiada pamrih
Engkau memberiku ilmu
Tidak kau sungkan mengajariku
            Ibu guruku engkau sangat baik
            Tanpamu kami hanya deretan kertas putih tanpa makna
            Terima kasih guruku jasamu kan kuingat selalu
            Terima kasih guruku
                                                           
Guruku
                  Karya : Nadia Putri

Oh guruku, sudah 6 tahun engkau
Mengajariku tentang ilmu-ilmu yang
Engkau ketahui, sungguh aku ingin
Banyak terima kasih kepadamu wahai guruku
            Oh guruku sungguh besar jasa-jasamu
            Bagaimana aku bisa membalasnya
            Aku tidak tahu bagaimana cara biar
            Aku bisa membalas jasa-jasamu itu guruku
Oh guruku aku ingin lebih banyak
Lagi berterima kasihkepadamu
Wahai guruku
                                               
    Guru
Karya : Nova Dwi Purnama

Guruku, sudah 6 tahun kau mengajar dan mendidik aku
Sampai besar seperti ini dan sampai sekarang engkau masih
Mengajari aku dan mendidikku jasamu adalah pahlawan tanpa jasa
Yang ku kenal selama ini. Oh guru apa jasa itu saya bisa
Membalasnya dengan belajar lebih giat lagi untuk membalas
Jasamu ini terima kasih guruku yang ku saying
                                                                       
Adikku
karya : M. Diaz Alfarizi

Adikku kehadiranmu dambaan ayah ibu
Pertama aku kini beralih padamu
Semula bimbang hatiku
Kehadiranmu tidak akan mengecewakanku
            Kasih saying perhatian ayah ibu
            Terbagi karnamu
            Semula bimbang hatiku
            Oh ayah ibu maafkan aku
Aku hilaf terhadapmu
Adikku…. Adikku sayang
Maafkan aku
Kami sungguh sayang padamu

  Adikku
          Karya : Rifky

Kehadiranmu dambaan ayah ibu
Pertama aku
Kini beralih padamu
Dan engkau pelita bagi keluarga
            Semula bimbang hatiku
            Kehadiranmu tidak mengecewakanku
            Kasih sayang ayah ibu kini beralih padamu
            Dan terbagi denganmu
Ayah ibu maafkan aku
Aku hilaf terhadapmu
Adikku sayang
Kami sungguh sayang padamu
                                                           
                        Hujan
                 Karya : M. rizki

Tempat saya ujan terus sangat deras
Setiap hari adik-adik mandi hujan
Dan saya juga ikut mandi hujan
Dan teman-teman saya ikut bermain air
           

Banjir
Karya: Dodi Harmoko

Tempat saya sering banjir terus, sangat sering
Adik-adik main banyu di halaman
Dan saya sering ikutan juga
Tempat saya juga sering hujan deras

Temanku
      Karya: M. Jundi. F

Temanku kau adalah pendamping setiaku
Engkau menemaniku sejak kita sejak kita baru bertemu
Pada saat itu kita belum tahu namamu dan namaku
Kini engkau pergi dariku
Kuharap engkau dapat menghubungiku dengan surat
Dan aku akan membalasnya
Engkau sudah membalas suratku dengan baik
Kini kita dapat berteman lagi
Engkau sudah tinggal di Jakarta dan aku di Palembang

   Kemarau
            Karya: Dakota

Tempat saya sering panas
Saya sering kepanasan
Saya setiap hari kepanasan
Saya sering merasa panas karena matahari

                                    Adikku
                            Karya: M. Adrian Adrey

Adikku yang manis selalu bermain-main
Bersamaku sepanjang hari minggu kami pun pergi
Ke JM adikku membeli baju kami pun pulang
Ke rumah sampai di rumah adikku memakai baju yang tadi
            Adik mempunyai dua kakak dan adik di rumah
            Kami pun bermain ayunan adikku jatuh dari ayunan
            Itu kami menangis adikku dibawa kerumah adik sudah sembuh
            Kami bermain bola di halaman rumah kita



 
 

  
Karya siswa kelas 8 SMP/1/5 cabang Parameswara
Sampai Habis Waktu
       Karya: Rizki

Senangnya diri ini
Bagaikan menari-nari diatas mentari
Terbang tinggi mencapai mimpi
Inginku ledakkan kegembiraan ini
            Begini juga mimpi mati
            Kelam sunyi terasa dihati
            Tetesan air mata mencucuri pipi
            Bagaikan air hujan menerpa diri
Inginku ulang hari
Inginku perbaiki
Agar tercapainya sejuta mimpi
Yang menemani diriku ini
Agar ku jalani hari, dengan sepenuh hati
            Tidak, tidak, tidak
            Itu tidak akan mungkin terjadi
            Biarkan saja diri ini diam sunyi
            Memendam perih hati
Tapi, kehidupan terus menghantui
Bagaikan misteri tak terselesai
Tidak ada pilihan lain
Selain aku berjalan terus
Karena, jika aku berhenti atau mundur
Berarti aku hancur
                                   
Sendiri disini
Karya: Riyadhil Wardhiyah

Disini ….
Disudut pojok ku bersandar
Melihat langit-langit yang suram
Houuhh …. Huuhh….
Ku menghela nafas berkali-kali
            Disini ….
            Aku merasa kesepian ….
            Entah apa yang ku fikirkan ….
            Mencoba untuk mencerna arti hidup ini
Tuhan ….
Kenapa kau ciptakan Hamba ….
Disini ….
Ku hanyut dalam kegelapan ….

                        Sahabatku
    Karya: Salwa Fadhilah

Kau dan aku adalah kita ….
Bagaikan sebuah perekat ….
Dan mungkin tak dapat dipisahkan ….
            Kisah yang penuh tawa ….
            Membuatku enggan melupakannya ….
            Kadang …. Terlintas dibenakku ….
            Saat-saat ketika bersama ….
Namun …. Waktu itupun tiba ….
Waktu yang mungkin masih memenuhi benakku ….
Dimana …. Kau pergi ….
Kau pergi meninggalkan ku dan semua kisah kita ….
Aku pun tersadar ….
Kaukan slalu disisiku ….
Tertawa dan bahagia di tempatmu ….
Dan mungkin selalu menjagaku dari tempatmu ….
            Sahabatku ….
            Kau dan kisah kita ….
            Takkan ku lupakan ….
            Meski ragamu ….
            Tak disisiku …. Lagi ….

            Meratapi Hidup
   Karya : Renata Anggraini

Suram dan bahagia
Adalah bagian hidup ….
Tapi …. Kadang ku merasa ….
Hanya kesedihan yang selalu menyelimutiku ….
            Melihat semua ini ….
            Kehidupanku menjadi bosan …. Lelah ….
            Ingin ku berlari sejauh mungkin ….
            Dan takkan pernah ditemukan ….
Oh Tuhan ….
Aku ingin hidup ini segera berakhir ….
Berakhir dengan rasa bangga ….
Berakhir dengan senyuman ….
Dan yang terpenting berakhir dengan kebahagiaan
                                                           

         Kesedihan Cinta
  Karya: Candra Koswari

Dulu kita bersama ….
Dalam suka maupun duka
Dalam susah maupun senang
Dalam sedih maupun riang
            Dikala kau sendiri
            Ku selalu bersamamu
            Bagaikan lebah dengan bunga
            Yang selalu bersama dimanapun berada
Dikala ku sendiri
Kau selalu didekatku
Selalu disampingku, bersamaku
Dan kau selalu menghiburku
            Kau dan aku kan bersama
            Dalam satu hati satu cinta
            Bersama dalam satu makna
Kini mengapa kau berubah
Tak seperti yang dulu kala
Kau pergi dengannya
Kau bahagia bersamanya
            Apa salahku ….
            Apa kurangnya aku
            Apa lebihnya dia
            Hingga kau memilihnya
Kembalilah kepadaku
Ku mohon kau kembali
Kembali kepelukanku
Kepelukan orang yang kau cintai dulu
Ku mohon kau kembali
Kembali bersamaku
Bersama orang yang bersamamu dulu
Ku mohon kembalilah bersamaku
Bersama orang yang berada di sampingmu
Ku mohon kembalilah kasih
                                   
           




Bakti Mutiaramu
   Karya : M. Satrio Saidfudin

Pahlawanku ….
Ku tahu tugas utamamu ….
Tugas yang tidak semua orang bisa
Tugas yang selalu membuat hatimu beku
Yang selalu membuat pikiranmu ricuh
Yaitu kesabaran dan ketulusanmu
Bagiku kau adalah salah seorang yang tahu ….
Apa mimpi terbesarku
Yaitu kesuksesan dari ilmumu
Ku tahu ….
Tanpa dirimu
Aku tak berbentuk
Jikalau engkau masih ada
Ku ingin bertemu
Dan mengucapkan padamu
Permohonan maaf sebesar-besarnya dari hatiku ….
                                               
                 Tiba saatnya
         Karya : Elis Mayang P

Saat datang waktunya aku hanya menangis
Meratapi yang ada pada pikiran
Sosok orang datang menghampiri
Berbicara padaku
Oh…. Oh…. Oh….
            Kebaikan pada diriku telah menghampiri
            Datangnya sosok orang itu pun menyadari
            Tentang arti kehidupan
Suasana hati semakin gelap
Waktu yang seharusnya lama kini datang
Tiba saatnya ….
Waktuku habis di kehidupan
Dan pulang membawa senyuman
                                               
     Bulan
    Karya  : Destri Mutiara

Bulan kau bagaikan rembulan ….
Yang selalu menyinari tidurku ….
Kau selalu bersinar ditiap malamku….
Yang selalu membuat tidurku tenang ….
Oh bulan ….
Kau bagaikan terpenting bagiku ….
Teruslah disisiku ….
Kau adalah mimpi terindahku ….
Sungguh kau selalu datang ditidurku ….
Bulan….
Kau yang selalu ku tunggu-tunggu ….
            Indahnya Malam
          Karya: Angeli Natalia

Matahari tenggelam di ufuk barat ….
Pergi meninggalkan bumi ini ….
Rembulan datang dengan indahnya ….
Begitu cantik cahayanya di malam hari ….
Bintang-bintang datang dengan gembiranya ….
Menyinari bumi yang gelap ini ….
Semilir angin yang bertiupan ….
Seolah-olah tubuh ini digigit oleh angin …..
Oh, malam ….
Saat kau akan meninggalkan bumi ini ….
Aku seolah ingin menjerit agar kau tidak pergi ….
Tapi …..
Karena kau datang dan pergi setiap hari …..
Aku tidak perlu menjerit agar kau tidak pergi ….
Aku dapat melihat keindahanmu setiap hari ….
Malam …..
Indahnya dirimu ….
Kau adalah ciptaan Tuhan yang paling indah ….
                       


                       

                       Alam
            Karya : Sella Dea P

Alam ….
Begitu mendengar namamu saja …
Aku senang ….
Kau membuat jiwaku tenang ….
Seakan tak ingin kau hilang ….
Alam ….
Kau bagaikan surge ….
Yang membawa kedamaian …
Dihatiku
                       
   Alam
  Karya : Indah Anggreini

Alam ….
Kau membawa kedamaian ….
Kau membuatku nyaman …
Kau yang membuat
Kehidupan menjadi sempurna …..
Alam …..
Kau begitu hijau dan bersih ….
Dimataku kau begitu indah …..
Oh alam ….
Warna hijaumu membuatku kagum ….
                                   

            Air
  Karya : Windy J

Air ….
Kau sangat jernih
Warnamu yang bening
Membuat hatiku segar
            Air ….
            Kau sangat berguna bagi makhluk hidup
            Tanpamu kamipun tidak bisa minum
            Dan mati kehausan
                                               
Arti HIdup
         Karya: Rirantri

Terkadang hidup itu seperti ditabrak mobil
Mau gak mau
Siap gak siap
Enak gak enak
Tetap harus dinikmati

                        Pantai
Karya : tanpa nama

Pantai ….
Air yang jernih
Membuat para melihatnya jatuh cinta
Pantai ….
Kau membuat hewan-hewan air hidup dengan indah
Kau juga sangat berguna bagi semua makhluk hidup
Pantai ….
Warna yang biru
Membuat yang lihat semakin jatuh cinta
Pantai ….
Tapi kau tidak seindah dulu
Air yang jernih,
Sekarang menjadi air yang sangat keruh
Pantai ….
Dulu kau sangat bersih,
Tapi sekarang sudah banyak sampah-sampah
                                               
               Bola
Karya: M Agang  Lesmana

Bola ….
Kau berbentuk bulat seperti bulan
Disenangi oleh kalangan usia
Setiap kali ku mainkan bersama teman-teman
Kau dimainkan walaupun hujan deras sekali pun
Bola kau ku cintai
Bola kau ku senangi sampai mati
                                               
Terakhirrr… Ini dia hsail menulis teks ekstensif dan paragraph deduktif serta induktif. Haduh… Ini kelas 9 tapi isinya ampun… Yups, silahkan di cek nilainya untuk adek-adek kelas 9 SMP/2/4 cabang 16 Ulu:

No.
Nama Siswa
Score
1
Suwaybatul Aslamiah
70
2
Uus Diana
80
3
M. Rizki
100
4
Amelia Regita
100
5
Ayu Nurhalisya
65
6
Nadiyah Nuha A
100
7
Dwig
0
8
M. Taufik Hidayat
70
9
No name
50
10
No name 2
45
11
Kamilah Nur Alita
100
12
Albarkah Ramadhan
40
13
Tea Angela
50
14
Shela Putri P
80
15
Ahmad M
50
16
Teddy F
30
17
M. Suwandi
50
18
M. Rizky Wardhanu
65

 

No comments:

Post a Comment