Monday 24 February 2014

Sajak Kata Siapa (Bahan renungan)

Kata siapa jomblo itu menyedihkan?
hanya gara-gara mereka tidak bisa mengajak gebetan atau pacar kemana-mana,
gara-gara tiap malam minggu harus menghabiskan waktu sendirian di rumah.
Jomblo itu lebih terhormat kok, mereka memilih sendiri, karena mengerti benar bahwa percuma menghabiskan waktu utk menambah dosa,
lebih memilih mencintai dalam diam,
terus bersama mengurai do'a semoga Allah berkenan mengijabah do'anya,
jikapun tidak, tetap bersabar dan yakin kalau Allah telah menyiapkan yang terbaik.
jika jomblonya memang karena takut patah hati lagi sehingga untuk menjalin hubungan yang lebih serius,
itu lebih disebut trauma, sehingga memilih untuk jomblo selamanya, terlanjur membunuh hatinya sendiri untuk menjemput mimpi.

 
Kata siapa ada istilah pacaran secara islami?
itu hanya pembenaran utk perbuatan yg jelas-jelas diharamkan dalam Islam..
Jika tetep ngotot, besok-besok akan ada acara infotaiment secara islami,
host-host yang membawakan acara mengenakan baju muslim dan wanitanya berhijab,
lalu menyapa "Assalammu'alaikum pemirsa...
Astagfirullah, hari ini si A cerai dengan si Z, katanya si A...bla...bla... subhanallah... semoga rumah tangga mereka... bla.. bla...bla.."
itu islami? padahal jelas membicarakan aib seseorang itu di larang dalam Islam!

Kata siapa orang yang takut pacaran itu karena mereka takut patah hati,
takut mengalami luka yang sama di tempat yang sama?
mereka justru lebih paham bagaimana menghadapi dan mengobati sakit hati itu,
mengerti jika dari sakit itu mereka bisa belajar, mengambil hikmah dari setiap kejadiannya,
justru dari rasa sakit hati itu mereka bisa lebih mendekatka diri kepada Allah,
memohon perlindungan-Nya, ikhlas dengan semua yang dialaminya.

Kata siapa Allah tidak adil, tidak sayang dan selalu memberi kita cobaan berlebihan?
Lah, nafas dan keutuhan tubuh kita sudah termasuk definisi tidak sayang?
trus, kelebihan yang kita miliki tapi tidak dimiliki org lain, apa itu termasuk definisi tidak adil?
dan jangan merasa beriman jika tidak mau di uji.
Semakin beriman seseorang, semakin besar cobaannya.
itu hanya keluhan bagi kita yang selalu memandang sesuatu dari sudut negatif.
berprasangka buruk pada Allah.
Merasa dirinya orang paling malang sedunia, menutup mata untuk melihat sekeliling bahwa ada yang lebih malang dari kita, tapi mereka tetap bertahan.
Menutup hati dan fikiran, gelap mata dan merasa hidup ini sia-sia, lantas khilaf, bunuh diri.
merenggut nyawa secara paksa dengan tangan kita sendiri, dengan cara yang benar-benar dilaknat Allah.
Kita terkadang lupa bersyukur atas nikmat bahkan rezekiNya, tapi tak pernah absen berkeluh kesah setiap menghadapi sedikit...sja ujian-Nya.
Jahat benar, padahal Allah sudah berbaik hati memberi kita hidup selama ini,
memberikan kita orang2 yang selalu mencintai kita, tidak harus pacar!
bisa teman, keluarga, bahkan musuh sekalipun.

Kata siapa, urusan hati itu ribet?
Simple kok, kita saja yang membuatnya ribet.
terlalu dini mengambil kesimpulan,
sibuk dengan fikiran masing2, padahal kenyataannya kadang berbanding terbalik dengan yang ada difikiran kita.
berfikir terlalu naif, merasa hidup tak ada artinya lagi saat yang kita sayangi pergi meninggalkan kita (terutama yang frustasi diputusin pcar).
Coba deh difikir ulang, memang selama ini yang menghidupkan kita itu pcar?
jelas2 Allah, dengan perantara org tua.
pcar marah, ribet ngerangkai kata maaf supaya cepet baikan.
ortu marah? udah... ribet amat, besok2 juga disapa lagi.
pacar ulang tahun, sibuk... cari kado yang cocok.
ortu ultah? bisa inget aja udah syukur alhamdulillah, boro-boro ksih kado.
jadi jgn bodoh utk terjebak dg kesedihan yang berlarut-larut hanya gara- cerita kasih tak sampai atau pacarku di ambil orang.
Kalau memang jdoh nggak akan kemana!
seluas apapun samudra dan benua yang memisahkan, tetap akan ketemu, bersatu.
Tenang saja, seisi alam akan membantu dengan kuasa Allah.
kalau memang tidak jodoh, mau kita paksa bagaimanapun, ya tetap pergi.
Kalem saja, tetap berusaha, berdo'a dan tersu memperbaiki diri agar pantas untuk "dia", tulang rusuk kita.

Kata siapa orang yang selalu tertawa itu tidak punya masalah?
Mereka hanya terbiasa menganggap semua masalah pasti ada jalan keluar,
tawa itu hanya cara mereka untuk menghibur hati, tak lantas mengekspresikannya lewat air mata,
berkeluh kesah dengan wajah bermuram durja.
Tak jarang malah tawa itu hanya topeng untuk mnutupi resah hatinya,
lantas tersedu sedan mengadu pada sang pencipta, karena tempat curhat yang paling baik adalah berdialog pada nya melalui do'a.


Kata siapa surga hanya untuk orang-orang alim?
Orang jahat juga bisa masuk surga, selagi hati mereka tergerak untuk berubah.
Tak jarang mereka yang sekian tahun bergelimang dosa, di akhir hidupnya justru meninggalkan jejak kebaikan, menghapus dosa-dosanya terdahulu.
begitupun sebaliknya, tak sedikit orang yang semasa hidupnya lurus-lurus saja,
di akhir ceritanya, meninggal dalam keadaan berlumur dosa.
naudzubillah...

Kata siapa kita ini bukan siapa-siapa?
Jelas-jelas kita pemimpin, pemimpin bagi diri kita sndri.
Mka dri itu, sebagai pemimpin yang baik,
harus bisa menjaga amanah,
sadar betul kalau hidup ini hanya sementara.

Yah...
Lagi-lagi karena urusan kata siapa?
Siapa suruh percaya dengan hal-hal yang tidak bisa diterima akal sehat,
terlanjur asyik dengan persepsi terdahulu yang telah dibentuk,
mengamini setiap kata yang didengar, dan dibaca sebagai sesuatu yang benar tanpa terlebih dahulu mengecek kebenarannya.
Kita punya akal, hati dan fikiran, cobalah untuk menggunakan ketiganya setiap menghadapi sesuatu, dan yang pasti jangan pernah menanggalkan iman untuk menghadapi semuanya.

Nb: maaf jangan tersinggung, saya murni memposting tulisan ini untuk sedikit membuka hati kita, bahkan bisa saja saya dengan menyindir diri saya sendiri yang saya yakin, masih mempunyai banyak sekali kekurangan, bahkan memiliki banyak sifat buruk seperti yang saya sebutkan diatas.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. :)

No comments:

Post a Comment