Dewa melemparkan begitu saja gitar akustik kesayangannya ke kasur usang yang terbentang di sudut kiri kostan nya. Anwar yang sedari tadi mengikuti langkah Dewa akhirnya bisa bernafas lega, meredam amarah Dewa bukan perkara mudah.
Anwar
mengangguk, entah mengangguk mengamini atau mengangguk hanya untuk mendinginkan
hati sahabatnya yang masih panas itu.